Sabtu, 27 April 2013

Kisah Yakub

haiii... gue balik lagi pengen membagikan sesuatu, sebelum gue bagikan gue punya pertanyaan sama kalian diluar sana. apa yang ada di benak Lo ketika ditanya, “Kisah percintaan klasik apa yang kalian ingat?” Sebagian dari kalian pasti menjawab, “Romeo dan Juliet”! Romeo dan Juliet hanyalah drama percintaan tragis besutan dramawan terkenal William Shakespeare. Mau “Drama in real life?” Baca di Alkitab! Di Alkitab ada kisah kasih klasik yang menarik.


“Laban mempunyai dua anak perempuan; yang lebih tua namanya Lea dan yang lebih muda namanya Rahel. Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya. Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata: ”Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu"” sahut Laban: “Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku”. Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel!” (Kej 29:16-20).

Namun, saat pernikahan berlangsung, Laban ternyata menukar Rahel dengan Lea. Yakub marah sekali, tetapi karena cintanya kepada Rahel, ia rela bekerja tujuh tahun lagi untuk mendapatkan Rahel. Jadi, ia bekerja 14 tahun untuk mendapatkan orang yang ia kasihi.

"WOW" itulah kata yang keluar dari mulut gue ketika membaca kisah yakub, yang menurut gue kalau dizaman sekarang pasti ga akan ada yang bakal bertahan untuk melakukan perjuang selama 14 tahun lohhh... dan itu bukan waktu yang sebentar, jadi bagi kalian yang sudah berjuang selama setahun atau mungkin selama dua tahun itu bukan apa-apa lah

Dimasa sekarang banyak anak muda yang tidak lagi berjuang keras untuk mencari pasangan hidup. Bukan berarti pula mereka terlalu religius sehingga menyerahkan calon pasangan hidupnya kepada Tuhan, *pffttttt.... tetapi karena mereka tidak mau bersusah payah seperti Yakub. ya jika ditolak orang yang ditaksirnya, maka orang akan cenderung lebih memilih langkah pragmatis, yaitu mencari yang lain.

Yang lebih luar biasa, mereka berani pacaran dengan dua orang atau lebih sekaligus. Seseorang bahkan dengan entengnya berkata, “Jika yang satu putus, aku tidak sampai brokenheart karena masih punya ban serep!” Ketika ditanya apa dia setuju jika pacarnya juga punya cowok lain di saat yang sama, ia menolak keras.

Kalau gue dipikir-pikir, mengapa bisa terjadi pergeseran yang demikian besar? gue pikir, jangan-jangan semua itu terjadi bersamaan dengan budaya sekarang yang serba instan. Karena kita bisa menikmati mie, kopi, susu, bahkan nasi instan, maka kitapun mencari pasangan hidup yang instan juga.

Kalau terlalu lama, kita merasa menghambur-hamburkan waktu kita. Karena pertimbangan itu pulalah, maka orang zaman sekarang begitu kenal dalam waktu relatif singkat sudah berani “NEMBAK”. Kalau gagal? Cari lagi! Semudah itu? Sebenarnya tidak! Namun, ada orang-orang tertentu yang “menebar ranjau pesona” sehingga kalau ada yang kena, ya beruntung. Kalau tidak, sebar lagi!

dan kalau gue sendiri juga sih belum menemukan seorang wanita yang layak untuk gue perjuangankan cintanya maka nya sekarang gue memilih untuk single :p *ngeles*

tapi cinta-Nya yang terbesar lah yang lebih penting menurut gue seperti yang tersirat dari lagu ini...



ya demikian sedikit cerita dari gue semoga kalian di berkati oleh cerita gue yang sederhana ini :D
GBU!

0 komentar: