Seorang guru bertanya kepada salah satu muridnya yang masih kecil tentang nomor yang ditunjukkannya.
"ya," katanya. "aku tahu. Ayahku sudah mengajariku."
"Bagus. Nomor berapa setelah tiga."
"Empat," jawab anak itu.
"Setelah enam?"
"Tujuh."
"Pintar," kata si guru. "Ayahmu mengajarimu dengan baik.
"Berapa setelah sepuluh?"
"Jack," kata anak itu "Kemudian ada queen dan king."
"..."
“Maaf om, boleh tanya kan?. Sekarang ini jam berapa sih?”
Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:
“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”
Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.
Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.
Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.
“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.
Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aku boleh mencium pantatnya.”
Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru?”.
“Santi, isteriku,” ia berbisik.“Suamiku, jangan berbicara, istirahatlah.”“Santi, saya harus mengakui sesuatu,” ia berkata dengan lemah.“Tidak ada yang perlu di akui,” jawab Santi dengan bersedih.“Semuanya baik-baik saja, tidurlah,” kata isterinya sambil menangis.“Tidak saya ingin mati dengan damai. Santi, saya telah berlaku curang dengan kakakmu, teman baikmu, dan ibumu.”“Saya tahu…,” jawabnya. “Karena itulah saya meracuni kamu…”
Hahahahahahaha...................... ^_^
"ya," katanya. "aku tahu. Ayahku sudah mengajariku."
"Bagus. Nomor berapa setelah tiga."
"Empat," jawab anak itu.
"Setelah enam?"
"Tujuh."
"Pintar," kata si guru. "Ayahmu mengajarimu dengan baik.
"Berapa setelah sepuluh?"
"Jack," kata anak itu "Kemudian ada queen dan king."
"..."
Mr. Wong si juru Masak
Berkat
kepintarannya memasak, Wong diterima bekerja sebagai koki di kapal
induk Amerika Serikat. Tapi serdadu-serdadu yang semuanya orang bule itu
selalu mempermainkan pria Asia ini. Kadang ketika memasak lampu di
padamkan, atau blender disembunyikan. Tapi lama-lama para tentara itu
merasa kasihan juga kepada koki Wong. Mereka lalu menemuinya dan
berkata, "Maaf ya Wong kami selama ini mempermainkan kamu. Kami janji
tidak akan melakukannya lagi dehh...."
"kalian janji tidak akan memadamkan lampu lagi?", tanya Wong
"Janji"
"Janji tidak akan ngumpetin blender lagi?"
"Janji"
"Ya sudah", kata Wong, "Saya juga janji tidak akan mengencingi makanan lagi"
"kalian janji tidak akan memadamkan lampu lagi?", tanya Wong
"Janji"
"Janji tidak akan ngumpetin blender lagi?"
"Janji"
"Ya sudah", kata Wong, "Saya juga janji tidak akan mengencingi makanan lagi"
Pramugari Bodoh
Ada
satu pesawat terbang yang isinya orang gila semua. Tahu kan kelakuan
orang gila gimana? Ada yang teriak-teriaklah, ada yg nempel di kacalah
& ada juga yang jalan-jalan ataupun guling-gulingan. Karena kelakuan
mereka itu, akhirnya pesawat pun tak seimbang terbangnya. Pilot pun
menyuruh pramugari untuk menanganinya. Setelah beberapa menit kemudian
pesawat pun normal dan dapat terbang dengan sempurna. Pramugari pun
melapor,
Pramugari : Semua sudah selesai ditangani kapten.
Pilot : Bagus...Bagus... Kamu apakan mereka?
Pramugari : Saya suruh mereka main di luar pesawat, kapten
Pilot : ?????
Pramugari : Semua sudah selesai ditangani kapten.
Pilot : Bagus...Bagus... Kamu apakan mereka?
Pramugari : Saya suruh mereka main di luar pesawat, kapten
Pilot : ?????
Tepat jam Tiga Nanti
Seorang lelaki berpakaian jas lengkap dan perlente sedang berjalan kaki menuju ke suatu tempat, ketika secara tiba-tiba seorang anak muncul di hadapannya dan bertanya:“Maaf om, boleh tanya kan?. Sekarang ini jam berapa sih?”
Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:
“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”
Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.
Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.
Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.
“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.
Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aku boleh mencium pantatnya.”
Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru?”.
Pengakuan Suami istri
Joko sedang berbaring di tempat tidur karena sakit… hanya menunggu waktu.Isterinya, Santi berada di sampingnya. Santi memegang tangannya yang lemah dan menangis sesegukkan.Ketika Santi berdoa, ia memandang isterinya dan bibirnya yang pucat mulai berkata secara perlahan.“Santi, isteriku,” ia berbisik.“Suamiku, jangan berbicara, istirahatlah.”“Santi, saya harus mengakui sesuatu,” ia berkata dengan lemah.“Tidak ada yang perlu di akui,” jawab Santi dengan bersedih.“Semuanya baik-baik saja, tidurlah,” kata isterinya sambil menangis.“Tidak saya ingin mati dengan damai. Santi, saya telah berlaku curang dengan kakakmu, teman baikmu, dan ibumu.”“Saya tahu…,” jawabnya. “Karena itulah saya meracuni kamu…”
Hahahahahahaha...................... ^_^
0 komentar:
Posting Komentar