Ada pepatah mengatakan "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan". Mungkin itulah pepatah yang pas untuk menggambarkan kondisi saat ini yang sedangkan kurasakan didalam hati dan pikiranku. Sebuah pertemuan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya dan tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. berawal dari pertemanan di perkumpulan di dunia maya, hingga akhirnya berlanjut kedalam percakapan yang personal.
Malam itu kau memanggil diriku dengan sapaan akrab yang biasa kau gunakan untuk memanggil diriku. Disaat kau sedang memanggil diriku, aku sedang memandang manis pekerjaanku yang saat itu sedang menumpuk sambil menikmati indahnya alunan musik saat itu. Saat itu tidak terpikirkan oleh aku apa tujuanmu saat kau memanggil diriku, dan bahkan saat itu juga tidak pernah terbayangkan malam itu akan menjadi malam yang panjang karena sebuah percakapan yang sangat menarik, saat itu aku benar-benar tenggelam dalam ceritamu hingga tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul tiga petang. setelah selesai dengan percakapan tersebut aku berpikir, "wow lima jam, tidak biasanya aku menghabiskan waktu selama itu untuk menatap layar HP ku."
Entah kenapa malam itu aku sangat menikmati ceritamu saat itu sambil membayangkan "Kita bertemu disebuah cafe yang nyaman sambil mendengarkan alunan musik yang indah, saling bertatap mata, dan kau mulai bercerita semua keluh kesahmu kepadaku dengan semangat yang menggebu-gebu, yang kulakukan hanya bisa menatap dirimu sambil tersenyum mendengar semua cerita dari dirimu agar semua beban dipundakmu bisa hilang dan kau dapat kembali tidur dengan nyenyak malam itu".
Saat ini aku pun tidak tahu apa yang ada didalam pikiranmu kenapa waktu itu engkau memilih aku untuk menjadi teman untuk mendengarkan semua keluh kesahmu. Sebab aku hanya orang baru pada saat aku bergabung dalam kelompokmu, jadi kurasa tidak ada alasan bagimu untuk bisa mempercayakan semua ceritamu kepada diriku. Sebab kalau di pikir saat itu kau sudah memiliki sahabat lain yang sudah lebih dulu mengenal dirimu, jadi kau seharusnya lebih memilih bercerita masalahmu kepada mereka dibandingkan diriku.
Aku sangat menghargai kepercayaanmu dan berjanji didalam hati tidak akan menceritakan masalahmu kepada orang lain.
Banyak hal yang sudah terjadi sejak saat itu, seiring berjalannya waktu aku pun semakin mengenal dirimu sedikit demi sedikit. Kau itu "UNIK" pikirku saat kutahu beberapa sifatmu. ada satu hal yang kusukai dari sifatmu yang mungkin bisa kupraktekkan juga dalam kehidupan nyata, yaitu saat orang lain yang biasa nya tidak mau melakukannya tapi kau mau melakukannya bahkan mungkin disaat orang lain tidak meminta kau inisiatif untuk melakukannya. Kau pun mempunyai karakter yang ceria dan bersahabat. Aku yang seorang introvert ini "IRI" dan ingin banyak belajar dari dirimu bagaimana caranya agar bisa mempunyai sifat seperti dirimu. Kau bisa bergaul akrab dengan banyak orang bahkan kau tidak segan untuk berteman dengan orang baru yang bahkan tidak kau kenal, kau menyapa dan berteman dengan mereka. Banyak orang yang suka, senang dan mau berteman dengan dirimu. Aku ingin mempunyai sifat seperti dirimu, itu keinginan dan harapanku saat ini.
Seiring berjalannya waktu, aku pun sering melakukan kebodohon, sehingga hal itu berdampak hingga sekarang. kita jadi semakin jarang berkomunikasi, bahkan ketika berkomunikasi pun aku merasa kau hanya menjawab seadanya cenderung dingin tidak seperti sebelumnya. Aku tidak tau apa yang ada didalam benakmu saat ini tentang diriku. Tapi semua itu sudah terjadi dan itu tidak akan bisa di ubah kembali, hal yang bisa kulakukan sekarang hanya bisa melanjutkan kehidupanku seperti biasa seolah tidak terjadi apapun seperti kata pepatah "Keep Moving Forward". Memendam semuanya dalam hati dan pikiran sambil berharap kau akan memaafkan semua kesalahan yang pernah kuperbuat kepada dirimu, kesalahan yang menyakiti hatimu. Karena percayalah aku tidak ada niat untuk menyakiti atau berbuat jahat kepadamu. Aku hanya ingin bisa semakin akrab kepadamu dan bisa menjadi sahabat baik yang bisa kau percaya.
Aku tidak tahu harus berbuat apalagi hingga akhirnya aku memutuskan untuk berpisah dari kelompokmu. Iya aku harus berpisah pikirku saat ini, itu keputusan sulit yang harus kubuat agar semua tetap berjalan dengan baik. Aku harap ini keputusan yang tepat. ("Walau sadar itu adalah cara pengecut untuk melarikan diri dari masalah tersebut.") "Walau sesungguhnya dalam diriku, aku ingin berkata jujur dihadapanmu tentang ini semua tapi aku terlalu takut untuk berkata jujur..!!"
Saat ini aku hanya ingin berterima kasih atas pertemanan kita selama ini walau itu singkat. Terima kasih juga untuk kepercayaan yang sudah kau berikan kepadaku, karena sudah mau cerita kepadaku untuk masalahmu waktu itu. Aku bersyukur sempat mengenal dirimu, walau hanya sesaat.
Aku selalu percaya tidak ada yang namanya sebuah kebetulan, dan aku pun selalu percaya di setiap pertemuan pasti ada pembelajaran di dalamnya. Terima kasih untuk pelajaran yang sudah kau diberikan kepadaku. Aku berharap kita dapat kembali bercerita seperti dulu atau mungkin kita bisa bertemu di dunia nyata sambil bercanda dan bercerita tentang semua keluh kesahmu sambil menikmati nikmatnya secangkir kopi, percayalah aku hanya ingin menjadi sahabat baik bagi dirimu.
Kuharap suatu saat kau ingin kembali bercerita kepadaku tentang semua masalahmu, aku pasti akan bersedia mendengarkannya kembali dan mungkin memberi sedikit pertolongan untuk dirimu. Karena kau sudah kuanggap sebagai sahabat baik yang kukasihi dan kuharap kita masih dapat bersahabat kembali! :)
TERIMA KASIH SUDAH MENJADI SAHABAT BAIKKU! :)
0 komentar:
Posting Komentar