Kamis, 10 Desember 2020

SELF HARM

"Apa sih self-harm itu?"

"Perilaku menyakiti diri sendiri untuk meredakan dan mengatasi perasaan negatif atas situasi atau peristiwa tertentu."

"Eh? Kenapa?"

"Karena mereka percaya itu adalah cara mereka untuk mengatasi stress/tekanan hidup yang mereka rasakan."

"Apa Penyebabnya?"

1. Coping strategy yang kurang efektif

2. Emotion regulation yang kurang baik

3. Childhood trauma

"Emang siapa aja yang bisa ngelakuin self-harm?"

"SEMUA. Tidak peduli gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, golongan."

"Untung orang Indonesia peduli semua, jadi tidak akan ada self-harm."

"Justru di Indonesia mereka malah menghina pelaku self-harm. Seperti:"

- Caper

- Cari sensasi

- Psikopat

- Gila

- Kurang ibadah

- Dasar Atheis

- Baper

- Alay

- Dewasa dong

- Kaya bocah lu

- Ikut - ikutan tren

- Sok kekinian

- dsb

Self harm biasanya dilakukan di bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian, jadi tidak ada orang yang dapat menyadarinya.

Bisa jadi mereka ada di sekitar kalian / bahkan orang terdekat kalian.

Kamu tak bisa melihat pelaku self-harm karena mereka tampak seperti orang sehat.

Solusi untuk kalian yang berada di sekitar pelaku self-harm;

1. "Jaga perkataanmu, karena mulutmu bisa membawa mereka untuk pulih atau malah memperburuk kondisi mereka."

2. Mulai peduli, dorong mereka melakukan hal positif. 

3. Dengarkan curhatan mereka.

Untuk pelaku self-harm, jangan biarkan luka hati dan perasaanmu membekas di kulitmu.

Good  Vibes: "ambil alat tulis favoritmu lalu goreskan emosimu diatas kertas"

Jika tidak berhasil segera cari bantuan.

Jangan malu untuk meminta bantuan. Jangan gengsi untuk memberikan bantuan.

0 komentar: