"Apa sih self-harm itu?"
"Perilaku menyakiti diri sendiri untuk meredakan dan mengatasi perasaan negatif atas situasi atau peristiwa tertentu."
"Eh? Kenapa?"
"Karena mereka percaya itu adalah cara mereka untuk mengatasi stress/tekanan hidup yang mereka rasakan."
"Apa Penyebabnya?"
1. Coping strategy yang kurang efektif
2. Emotion regulation yang kurang baik
3. Childhood trauma
"Emang siapa aja yang bisa ngelakuin self-harm?"
"SEMUA. Tidak peduli gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, golongan."
"Untung orang Indonesia peduli semua, jadi tidak akan ada self-harm."
"Justru di Indonesia mereka malah menghina pelaku self-harm. Seperti:"
- Caper
- Cari sensasi
- Psikopat
- Gila
- Kurang ibadah
- Dasar Atheis
- Baper
- Alay
- Dewasa dong
- Kaya bocah lu
- Ikut - ikutan tren
- Sok kekinian
- dsb
Self harm biasanya dilakukan di bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian, jadi tidak ada orang yang dapat menyadarinya.
Bisa jadi mereka ada di sekitar kalian / bahkan orang terdekat kalian.
Kamu tak bisa melihat pelaku self-harm karena mereka tampak seperti orang sehat.
Solusi untuk kalian yang berada di sekitar pelaku self-harm;
1. "Jaga perkataanmu, karena mulutmu bisa membawa mereka untuk pulih atau malah memperburuk kondisi mereka."
2. Mulai peduli, dorong mereka melakukan hal positif.
3. Dengarkan curhatan mereka.
Untuk pelaku self-harm, jangan biarkan luka hati dan perasaanmu membekas di kulitmu.
Good Vibes: "ambil alat tulis favoritmu lalu goreskan emosimu diatas kertas"
Jika tidak berhasil segera cari bantuan.
Jangan malu untuk meminta bantuan. Jangan gengsi untuk memberikan bantuan.
0 komentar:
Posting Komentar