Kali ini aku ingin mengangkat tema unconditional love. kenapa aku ingin membahas tema ini karena aku terinspirasi dari tulisan seorang sahabat baikku. mau tahu tentang apa yang dia tulis? kalian bisa liat di sini terlebih dahulu sebelum melanjutkan tentang unconditional love ini. oh iya satu lagi saat hendak memulai untuk menulis ini aku juga teringat bahwa aku pernah menulis cerita lama yang juga serupa tentang unconditional love ini, kalau tidak keberatan mungkin kalian bisa ke sini terlebih dahulu sebelum melanjutkannya hahaha..
bagaimana tulisannya? bagus kan? iya kan? iya dong? *apa sih ga jelas, hahaha..* uhuk.. oke kita fokus kembali, mari kita lanjutkan pembahasan kita tentang unconditional love ini.
Unconditional love ini pada dasarnya memiliki banyak bentuk. seperti unconditional love pada Sang Pencipta, orang tua, sahabat, dan pada pasangan yang kita miliki. nah kali ini aku ingin membahas secara spesifik unconditional love pada pasangan, sesuai dengan tulisan dari sahabatku.
Sesuai dengan temanya apa sih unconditional love itu?
Unconditional love adalah kondisi saat seseorang mencintai pasangannya tanpa ada syarat apa pun. Mereka mencintai pasangannya tanpa ada batasan dan juga ekspektasi. Mereka hanya peduli soal kebahagiaan pasangannya tanpa mempedulikan bagaimana hal tersebut menguntungkan dirinya.
aku sendiri pernah mendengar istilah unconditional love beberapa tahun lalu, sebuah istilah yang akhirnya membawaku pada pemikiran "apakah ada hal yang seperti itu?". Sesuatu yang tak masuk akal pada saat itu, bahkan aku cenderung tak percaya dan menyangkal tentang unconditional love itu. Bagaimana mungkin seseorang mempunyai sifat unconditional love tersebut. karena sudah menjadi sifat alami manusia yang selalu berusaha untuk mencari keuntungan dalam segala hal termasuk dalam hal cinta. Sebagai contoh saat ditanya "kenapa memilih pasangan seperti dia?", pasti kita berlomba-lomba menyombongkan alasan kenapa memilih kekasih hati tersebut.
sebagai contoh, "aku sendiri selalu jatuh cinta sama kekurangan seseorang. Semakin dia cerita soal kekurangannya kepadaku. Semakin dia cerita masa kelam dia kepadaku. Semakin dia jujur sama kehidupannya. itu membuatku semakin jatuh cinta sama dia. aku sendiri akan menerima dan akan berusaha untuk melengkapi segala bentuk kekurangannya dia."
Pernahkah kalian berada dalam kondisi unconditional love? Merasakan bahagia karena mencintai secara unconditional love? Ah, aku yakin semua pernah mengalaminya. Atas dasar cinta, kita akan berusaha menjadi makhluk terbaik bagi orang lain. Biasanya, dalam kondisi ini kita ingin lebih banyak melakukan sesuatu, ingin lebih banyak memberi sesuatu, terutama soal rasa, sikap dan perhatian. Maka dari itu, nggak heran kalau kita menyebut kondisi ini sebuah kondisi “Unconditional Love”, sebuah kondisi perasaan mencinta tanpa syarat.
Sebagai manusia, ada kalanya kita merasa bahwa apa yang kita lakukan sudah sesuai porsinya. Cukuplah dengan menunjukkan rasa cinta, dan memperlakukannya secara baik, maka sudah dipastikan “yes I’m on unconditional love”. Sayangnya, sebagian dari kita belum menyadari sepenuhnya, apakah kita benar-benar berada dalam kondisi tersebut, atau hanya sebatas cinta tanpa syarat yang justru memenuhinya dengan banyak syarat. Bukankah unconditional love adalah cinta tanpa syarat? Lalu, apakah kita benar-benar pernah dan sanggup berada dalam kondisi seperti itu?
Kesimpulannya bagaimana kita harus mencintai seseorang tanpa syarat apapun. Tulus mencintainya, apapun keadaannya. Jangan hanya karena ia cantik, ia pintar, atau apalah yang tak bisa bertahan selamanya. Karena ketika alasan untuk kita mencintai orang itu menghilang, cinta kita bisa juga ikut menghilang bersamanya.
Jadi, mulai sekarang, cintailah orang-orang yang kau cintai setulus hatimu, tanpa syarat apapun dan menerima segala kekurangan dan perbedaan yang ada yah...!!! :')
Lagu sponsor:
0 komentar:
Posting Komentar