Senin, 03 Juni 2013

Kerumah Tuhan

(Mazmur 122:1)
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN.."

Cuaaapek dan jeeenuh! Ya, itulah yang kita rasakan ketika hari minggu tiba. Setelah satu minggu bergulat dengan sekolah, pekerjaan rumah, dan tugas-tugas lainnya, maka ketika hari minggu tiba, maka pilihan yang paling banyak diminati adalah refreshing, atau jika tidak punya duit lebih baik tidur seharian. Jam delapan pagi dibangunin untuk ke gereja? Aduh, please deh, masa sehari bangun siang aja nggak boleh sich? Sore aja deh ke gerejanya. Eh begitu sore diajak pergi ke mall ama temen-temen, ngga' jadi lagi deh ke gerejanya. Daripada ke gereja, bosen en ngantuk, lebih baik ke mall.


Pemazmur menegaskan akan bersukacitanya dia ketika mengetahui banyak orang pergi ke rumah Tuhan. Coba bayangkan, jika orang pergi ke rumah Tuhan. Coba bayangkan, jika orang yang melihatnya saja sudah bersukacita, bagaimana dengan orang yang pergi ke rumah Tuhan? Ada sukacita kekal ketika kita berkumpul dan beribadah kepada Allah semesta alam. Ada kekuatan, penghiburan, dan tuntunan yang kita dapat ketika Firman Tuhan diberitakan. Apa bukan anugerah namanya jika kita ciptaan yang berdosa ini boleh menyembah Sang Pencipta dengan bebas bersama-sama? Lihatlah kerinduan dari saudara-saudara kita yang beribadah secara sembunyi-sembunyi. Penulis ibrani juga menegaskan akan pentingnya anak-anak Tuhan untuk tidak meninggalkan persekutuan dengan sesama saudara seiman. Kita tidak mungkin menghadapi setiap pergumulan dan tantangan dalam hidup ini seorang diri. Kita butuh orang lain. Kita butuh komunitas. Dan tidak ada yang lebih tepat lagi selain dengan saudara-saudara seiman yang telah disatukan dengan kasih Kristus. Oleh karena itu gereja menyediakan waktu bukan hanya untuk beribadah di hari minggu saja, melainkan juga menyediakan persekutuan-persekutuan lainnya untuk kita hadiri. Ini dilakukan supaya kita juga bisa lebih bebas sharing pergumulan.
Memang sulit pertama-tama membiasakan diri untuk menghindari pertemuan-pertemuan ibadah. Tawaran yang sepertinya lebih menarik selalu ada didepan mata. Tapi apakah kita harus mengalami kesusahan, kehilangan, atau penderitaan terlebih dahulu baru kita rajin beribadah? Siapkan hatimu ketika hendak pergi beribadah dan bersekutu. Berdoa minta Tuhan berkenan menyapamu dengan FirmanNya. Dan rasakan sukacita, penghiburan, dan kesegaran yang tidak akan kamu temui di tempat lain.

GBU! :)

0 komentar: